KKMK Bogor

Keluarga Karyawan Muda Katolik Bogor

Never Forget

Posted by khristianto on February 17, 2008

We’ve come so far and we’ve reached so high
And we’ve looked each day and night in the eye
And we’re still so young and we hope for more
But remember this
We’re not invincible, we’re not invincible – No
We’re only people, we’re only people
Hey we’re not invincible, we’re not invincible
So again I’ll tell you

Never forget where your coming from
Never pretend that it’s all real
Someday soon this coud be some else’s dream

(Never Forget, Take That)

Sudah lebih dari satu jam kami berkumpul di tempat ini. Di depan saya, duduk wajah-wajah yang sudah lama tidak saya jumpai. Suasananya ramai. Kami tertawa saling mengingatkan kenangan masa lalu sewaktu kuliah.

Selepas kuliah dulu, kami berpisah mencari penghidupan berbeda. Beberapa orang di antara kami melesat tinggi dalam karir. Joko, anak paling cerdas di ruang kuliah, kini menjabat Senior Vice President di sebuah bank swasta besar. Tapi pembawaannya tak banyak berubah. Bicaranya tetap datar dan lembut. Plus logat Jawanya yang sangat medok meski sudah bertahun-tahun belajar dan bekerja di Amerika. Lucu rasanya mendengar ia bicara,”Sori ya, aku ndak bisa lama-lama. Soale masih ada rapat sama komisaris bank”.

Benny, aktivis politik kampus kini melanglang buana di Eropa memperjuangkan lingkungan hidup. Layaknya seorang aktivis, bicaranya selalu menyala-nyala. Apalagi kini lagi demam Global Warming. Maka mendengarkan ia bercerita, ruangan kami jadi semakin hangat saja.

Kemudian ada Rudi yang setiap bulannya meninjau kilang minyak di Dubai. Hhmm…Dubai. Kota yang arsitekturnya menurut koran-koran cuma ada di imajinasi saja, dikunjungi Rudi dengan ongkos pesawat 30 juta dan biaya penginapan 4 juta semalam. Semua biaya itu ditanggung perusahaan tempat ia bekerja.

Di luar mereka masih ada kami, pekerja dengan karir tidak naik tapi juga tidak turun. Stagnan, mungkin begitu istilahnya. Pokoknya asal terima gaji setiap bulan, sudah lebih dari cukup.Beberapa di antaranya malah merasa tidak nyaman dengan karir mereka saat ini. Gaji tidak besar, sementara susu semakin mahal. Memang begitulah kalo sedang punya bayi. Uang kita akan selalu diukur dengan harga susu. Sedang yang belum punya bayi mungkin mengukurnya dengan harga tempe. Seperti saya yang terkejut karena harga sepotong tempe goreng kini menjadi 1000 rupiah. 

Namun di ruangan ini, kami melepaskan semua atribut yang kami miliki sekarang – titel, jabatan, isi rekening bank, merk mobil, pekerjaan, atau rumah. Kami tak peduli meski penampilan kami berbeda – kalau tidak mau disebut kontras. Yang sukses, berpakaian necis dan harum dengan minyak wangi mahal. Sementara ada beberapa teman masih berpakaian yang identik dengan pakaian mahasiswa. Celana jeans, kemeja kotak-kotak digantungi tas ransel lusuh. Bersama-sama kami saling berbagi kenangan dan semua pengalaman yang dimiliki.

Dalam kehidupan, menengok masa lalu dan menyikapinya dengan benar akan menjadikan kita semakin bijak. Sudah pasti hidup ini dipenuhi runtutan cerita pahit dan gembira. Namun yang kita harus lakukan adalah selalu bercermin dan bersyukur di titik manapun kehidupan menempatkan kita. Seperti yang dituliskan Dale Wimbrow dalam puisinya :

When you get what you want in your struggle for pelf,
And the world makes you King for a day,
Then go to the mirror and look at yourself,
And see what that guy has to say.

For it isn’t your Father, or Mother, or Wife,
Who judgement upon you must pass.
The feller whose verdict counts most in your life
Is the guy staring back from the glass.

He’s the feller to please, never mind all the rest,
For he’s with you clear up to the end,
And you’ve passed your most dangerous, difficult test
If the guy in the glass is your friend.

You may be like Jack Horner and “chisel” a plum,
And think you’re a wonderful guy,
But the man in the glass says you’re only a bum
If you can’t look him straight in the eye.

You can fool the whole world down the pathway of years,
And get pats on the back as you pass,
But your final reward will be heartaches and tears
If you’ve cheated the guy in the glass. 

– daniel –

5 Responses to “Never Forget”

  1. Andreas said

    Suara Anggota yang cukup mengugah euuyyy.. jadi merinding kita membacanya……. Sukses dan sukses untuk Daniel
    “HIDUP ADALAH ANUGERAH”

  2. Poppy said

    Cintai apa yang kita miliki. Miliki apa yang kita cintai. Kata motivator siapa ya? lupa hehe….

  3. khristianto said

    Andri Wongso, Pop. Barusan liat profil dia di acaranya Kick Andy semalem.

  4. Poppy said

    Bener banget….gue juga liat pas iklan Kick Andy….en kata2 itu langsung gue inget bro….

  5. Andreas said

    Hi guys and girls… asyik loohh nonton program nye Kick Andy.. lumayan itung2 buat motivasi diri.. acrnya Di metro TV setiap kamis jam 22.05 and biasanye diulang di hari minggu jam 15.05 —
    or da juga acaranye Mario Teguh (motivator juga) di Global TV…

Leave a comment