Panti Asuhan ABAS Parung 30 Juli 2008

    

Kehidupan dewasa banyak menghadirkan kepalsuan dalam berpikir dan bertindak. Kita tersenyum namun tiada ketulusan di baliknya. Hidup kita indah namun kita selalu mengeluh. Kita rajin berdoa tetapi kita juga rajin merendahkan sesama.  Kepentingan pribadi seringkali menyandera dan membuat kita terasing dari kesejatian hidup seperti yang diajarkan agama dan gereja. Kehidupan dewasa adalah kehidupan hipokrit yang membutuhkan cermin untuk menyadarkan kita bahwa wajah kita sangat kotor.

Cermin itu adalah anak-anak yang bagai kolam jernih di mana di dalamnya tersimpan keluguan, keriangan, keberanian, kejujuran, ketulusan dan semua energi hidup yang positif. Anak-anak adalah inspirasi hidup kini dan mendatang. Seperti diajarkan Yesus (Markus 10:15),”Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya”.

              

30 Juli 2008. Di saat hari libur, KKMK Bogor dan KKMK Parung bekerja sama menyelenggarakan acara hiburan di Panti Asuhan ABAS (Awam Bina Amal Sejati) Parung. Tekad kami semua adalah untuk menunjukkan empati dan simpati kepada anak-anak dan para orangtua jompo yang tinggal di panti asuhan tersebut.

Dari statistik, anak-anak yang tinggal di sana berjumlah 40 orang sementara orang tua jompo berjumlah 10 orang. Mereka datang dari latar belakang kehidupan yang sangat memprihatinkan. Ambil contoh adalah seorang anak berusia 4 tahun. Namanya Daniel.

Ia lahir dari seorang ibu yang gagal melakukan aborsi terhadapnya. Sang ibu kemudian menyerahkan bayi kecil tersebut kepada Ibu Rosa (pemilik panti asuhan). Kondisi Daniel kecil sangat mengenaskan. Ia menderita meningocele di mana terdapat kebocoran pada sinusnya. Cairan otaknya mengalir membentuk benjolan di antara mata kiri dan hidungnya. Di usia dua bulan, dokter melakukan operasi terhadap Daniel. Operasi ini belum tuntas dan dilanjutkan ketika Daniel berusia  1,5 tahun. Kini setelah diasuh oleh Ibu Rosa, Daniel dapat tumbuh normal.

Cerita yang hampir mirip dialami oleh sebagian besar anak-anak penghuni panti asuhan. Mereka lahir dan ditolak kehadirannya oleh orang orangtua kandung mereka sendiri. Orang dewasa berbuat kesalahan dan anak-anak tersebut yang harus menanggung derita. Betapa kejamnya.

Acara bersama KKMK Bogor dan Parung ini dimulai pada pukul 9 pagi. Didahului dengan misa Ekaristi yang dipimpin Romo Tarno, acara kemudian dilanjutkan dengan bermain bersama anak-anak. Rentang usia anak-anak ini sangat beragam. Kami mengelompokkan mereka ke dalam tiga grup yaitu anak TK, anak di bawah 10 tahun dan anak di atas 10 tahun. Masing-masing grup anak diberikan satu permainan. Menyenangkan sekali melihat betapa antusiasnya mereka dalam bermain.

Acara berikutnya adalah perayaan ulang tahun dua orang anak dan karyawan panti asuhan. Kami kejutkan mereka dengan membawakan dua kue tart besar. Di atas kue tart yang terlihat sangat lezat ditempatkan lilin. Dengan diiringi lagu selamat Ulang Tahun yang dinyanyikan secara meriah, lilin ditiup oleh mereka berempat. Sungguh membahagiakan menyaksikan momen tersebut. Semoga kebahagiaan tersebut juga dirasakan oleh mereka yang berulang tahun.

Waktu sudah beranjak ke acara makan siang. Kotak nasi yang kami sudah siapkan segera dibagikan kepada semua peserta acara. Perut memang sudah keroncongan sehingga tidak butuh waktu lama untuk membuat kotak tersebut menjadi bersih.

Sebelum kami pulang, secara simbolis kami menyerahkan ratusan buku dan majalah yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan kepada anak-anak panti. Acara ditutup dengan foto bersama. Pukul 1.30 kami beranjak meninggalkan panti dan membawa sejuta kenangan. Kenangan akan wajah-wajah riang dan polos tanpa dosa, mencoba bertahan dalam dunia yang sepi kasih orangtua.